Minggu, 29 Oktober 2017

BOILER MELEDAK




Penggunaan boiler yang kurang terawat akan mengakibatkan kecelakaan fatal. Penggunaan boiler bekas pakai atau seken akan mengakibatkan kerja sistem tidak sempurna, karena baja boiler ada waktu pakai. Penggunaan boiler seken akan menambah perawatan dan pengasawan. Disarankan pakailah boiler baru yang akan menjaga keamanaan kerja

Minggu, 22 Oktober 2017

Permenaker No 37 Tahun 2016


Permenaker No 37 Tahun 2016 – Regulasi terbaru yang dikeluarkan Oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia ini mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.

Peraturan Menteri ini mengganti Permenakertrans No.Per 01/MEN/1982 dan Surat Edaran Menakertrans No.SE.06/MEN/1990.
Bejana Tekanan adalah bejana selain pesawat uap yang di dalamnya terdapat tekanan dan dipakai untuk menampung gas, udara, campuran gas, atau campuran udara baik dikempa menjadi cair dalam keadaan larut maupun baru
Tangki Timbun adalah bejana selain bejana tekanan yang menyimpan atau menimbun cairan bahan berbahaya atau cairan lainnya, di dalamnya terdapat gaya tekan yang ditimbulkan oleh berat cairan yang disimpan atau ditimbun dengan volume tertentu.
Tujuan dari pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja Bejana Tekanan dan tangki timbunan adalah :
  1. Melindungi tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja dari potensi bahaya pada bejana tekanan dan tangki timbun.
  2. Menjamin dan memastikan bejana tekana  dan tangki timbun aman untuk mencegah terjadinya peledakan, kebocoran, dan kebakaran.
  3. Menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan produktivitas.
Pelaksanaan syarat-syarat K3 Bejana Tekanan atau Tangki Timbun  meliputi kegiatan perencanaan, pembuatan, pemasangan, pengisian, pengangkutan, pemakaian, pemeliharaan, perbaikan, modifikasi, penyimpanan, dan pemeriksaan serta pengujian.
Yang Termasuk Bejana Tekanan Menurut Permenaker No 37 Tahun 2016, diantranya:
  1. Bejana penyimpanan gas, campuran gas;
  2. Bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan;
  3. Bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau pengangkutan;
  4. Bejana proses; dan
  5. Pesawat pendingin.
Bejana Tekanan di atas mempunyai tekanan lebih dari 1 kg/cm² {satu kilogram per sentimeter persegi) dan volume lebih dari 2,25 (dua koma dua puluh lima) liter.
Sedangkan untuk tangki timbun meliputi:
  1. Tangki penimbun cairan bahan mudah terbakar yang memiliki volume paling sedikit 200 (dua ratus) liter.
  2. Tangki penimbun cairan bahan berbahaya; dan
  3. Tangki penimbun cairan yang memiliki volume paling sedikit 450 (empat ratus lima puluh) liter dan/atau temperatur lebih dari 99 °C (sembilan puluh sembilan derajat celcius).

Kamis, 19 Oktober 2017

Profile PT. Global Tech Sarana Sukses

Perusahaan Jasa PJK3 Riksa Uji PT Global Tech Sarana Sukses Bekasi. PT Global Tech Sarana Sukses, disingkat PT GTSS, adalah perusahaan jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja. PT GTSS hadir di Bekasi untuk membantu memastikan tingkat keamanan pada peralatan yang digunakan baik di perindustrian maupun pertambangan. Meningkatnya perkembangan teknologi dalam aktifitas industri, semakin meningkat pula potensi bahaya dan kecelakaan yang terjadi. Hal itu disebabkan oleh kurang amannya peralatan dan instalasi yang digunakan.
PT GTSS bergerak dibidang uji riksa peralatan industri dan instalasi dengan prosedur dan kinerja yang sesuai regulasi pemerintah dan standar yang berlaku. PT GTSS didukung oleh tim inspektor yang profesional dan kompeten serta berpengalaman luas di bidangnya. PT GTSS juga bermitra dengan pemerintah daerah dan pusat dalam pencegahan insiden yang tidak diinginkan baik di perindustrian maupun pertambangan.

Selasa, 17 Oktober 2017

Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Cara Kerjanya

 
Kemajuan teknologi memang sangat berdampak signifikan terhadap kegiatan manusia terutama pada sektor industri. Berbagai macam pengembangan teknologi dilakukan agar mempermudah kinerja manusia, sehingga pada saat ini telah terdapat banyak jenis-jenis alat industri yang memiliki tujuan yang sama tetapi memiliki cara kerja yang berbeda, tidak terkecuali boiler. Setelah pada postingan sebelumnya kita membahas tentang pengertian boiler serta bagian-bagian utamanya, kali ini kita akan mencoba mengulas jenis-jenis boiler serta kelebihan dan kekurangannya.

Apa yang dimaksud dengan boiler?

Boiler adalah suatu perangkat berbentuk becana tertutup yang digunakan untuk memanaskan air sehingga menghasilkan steam (uap), panas dari hasil pembakaran bahan bakar dalam boiler akan ditransferkan ke media air yang mengalir di dalam pipa-pipa, saat suhu air telah mencapai temperatur tertentu maka akan terjadi penguapan. Sehingga dapat kita artikan bahwa boiler merupakan suatu alat yang digunakan untu membuat steam, seperti yang kita ketahui uap dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik dan berfungsi sebagai pencaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang teknologi boiler pada saat ini, alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu mengetahui jenis boiler yang paling pertama digunakan. Boiler ini disebut dengan Pot Boiler atau Hycock Boiler yang memiliki bentuk yang paling sederhana dalam sejarah dan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18. Boiler ini memiliki volume air yang besar tetapi hanya dapat memproduksi uap pada tekanan yang rendah, dengan menggunakan bahan bakar kayu serta batu bara. itulah sedikit penjelasan tetang boiler kuno yang berjaya pada masanya.

Jenis-Jenis Boiler

Jenis boiler dapat dibedakan dari berbagai macam hal seperti karakteristik, cara kerja, tipe pipa dan bahan bakar yang digunakan. Setiap jenis boiler memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing, seperti yang telah kita jabarkan di bawah ini:
Jenis Boiler Berdasarkan Type Tube (Pipa):
1. Fire Tube Boiler 
 

Pada boiler ini memiliki dua bagian didalamnya yaitu bagian tube yang merupakan tempat terjadinya pembakaran dan bagin barrel/tong yang berisi fluida. Tipe boiler pipa api ini memiliki karakteristik yaitu menghasilkan jumlah steam yang rendah serta kapasitas yang terbatas.
Prinsip Kerjanya: Proses pengapian terjadi didalam pipa dan panas yang dihasilkan diantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air.
Kelebihan: Proses pemasangan cukup mudah dan tidak memerlukan pengaturan yang khusus, tidak membutuhkan area yang besar dan memiliki biaya yang murah.
Kekurangan : Memiliki tempat pembakaran yang sulit dijangkau saat hendak dibersihkan, kapasitas steam yang rendah dan kurang efisien karena banyak kalor yang terbuang sia-sia.
 
2. Water Tube.
 
 

Memiliki kontruksi yang hampir sama dengan jenis pipa api, jenis ini juga terdiri dari pipa dan barel, yang menbedakan hanya sisi pipa yang diisi oleh air sedangkan sisi barrel merupakan tempat terjadinya pembakaran. Karakteristik pada jenis ini ialah menghasilkan jumlah steam yang relatif banyak.
 
Prinsip Kerja: Proses pengapian terjadi pada sisi luar pipa, sehingga panas akan terserap oleh air yang mengalir di dalam pipa.
Kelebihan: Memiliki kapasitas steam yang besar, niali efesiensi relatif lebih tinggi dan tungku pembakaran mudah untuk dijangkau saat akan dibersihkan.
Kekurangan: Biaya investasi awal cukup mahal, membutuhkan area yang luas dan membutuhkan komponen tambahan dalam hal penanganan air.

Berdasarkan Jenis Bahan Bakar

1. Solid Fuel (Bahan Bakar Padat)

Type boiler ini menggunakan bahan bakar padat seperti kayu, batu bara, dengan karakteristik seperti harga bahan bakar relatif lebih murah dan lebih efesiensi bila dibandingkan dengan boiler listrik.

Prinsip Kerja: Pemanasan bersumber dari pembakaran bahan bakar padat atau bisa juga campuran dari beberapa bahan bakar padat (batu bara dan kayu) yang dibantu dengan oksigen.
Kelebihan: Bahan bakar mudah untuk didapatkan dan lebih murah.

Kekurangan: Sisa pembakaran sulit untuk dibersihkan,.
2. Bahan Bakar Minyak (Oil Fuel)

Jenis ini memiliki bahan bakar dari fraksi minyak bumi, dengan karakteristik yaitu memiliki bahan baku pembakaran yang lebih mahal, tetapi memiliki nilai efesiensi yang lebih baik jika dibandingkan denan yang lainnya.
Prinsip Kerja: Pemanasan yang bersumber dari hasil pembakaran antara campuran bahan bakar cair (kerosen, solar, residu) dengn oksigen dan sumber panas.
Kelebihan: Memiliki sisa pembakaran yang sedikit sehingga mudah dibersihkan dan bahan baku yang mudah didapatkan.
Kekurangan: Memiliki harga bahan baku yang mahal serta memiliki kontruksi yang mahal.
3. Bahan Bakar Gas (Gaseous Fuel)

Memiliiki jenis bahan bakar gas dengan karakteristik bahan baku yang lebih murah dan nilai efesiensi lebih baik jika dibandingkan dengan jenis tipe bahan bakar lain.

Prinsip Kerja: Pembakaran yang terjadi akibat campuran dari bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen serta sumber panas.
Kelebihan: memiliki bahan bakar yang paling murah dan nilai efesiensi yang lebih baik.

Kekurangan: Kontruksi yang mahal dan sumber bahan bakar yang sulit didapatkan, harus melalui jalur distribusi.
4. Electric

Dari namanya saja kita tentu sudah mengetahu bahwa sumber panas alat ini berasal dari listrik, dengan karakteristik bahan bakar yang lebih murah akan tetapi memiliki tingkat efesiensi yang rendah.
Prinsip Kerja: Pemanas bersumber dari listrik yang menyuplai panas.
Kelebihan: Memiliki perewatan yang sederhana dan sumber pemanas sangat mudah untuk didapatkan.
Kekurangan: Nilai efesiensi yang buruk dan memiliki temperatur pembakaran yang rendah.

Sekian pembahasan mengenai jenis-jenis boiler berdasarkan kerjanya, diharapkan agar artikel ini dapat bermanfaat bagi anda yang membutuhkan, Terimakasih.


Sumber : http://www.prosesindustri.com/2015/01/jenis-jenis-boiler-berdasarkan-cara.html
Edit by : PT. Global Tech Sarana Sukses

Senin, 16 Oktober 2017

KESELAMATAN PADA PESAWAT UAP DAN BEJANA DENGAN BAHAYA DARI PELEDAKAN

KESELAMATAN PADA PESAWAT UAP DAN BEJANA DENGAN BAHAYA DARI PELEDAKAN

Ketel atau pesawat uap dan bejana tekan merupakan peralatan yang mempunya resiko sangat tinggi, apabila tidak dilakukan pemeliharaan dan pemeriksaan secara teratur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Pemerintah telah menetapkan syarat-syarat keselamatan kerja terhadap pengunaan ketel uap dan pesawat uap serta bejana tekan. Oleh sebab itu perusahaan harus mentaati peraturan/persyaratan yang sudah ditetapkan dan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dalam penggunaan ketel uap dan bejana tekan tersebut.
Dengan ditetapkan dan dilaksanakannya peraturan K3 dalam perusahaan diharapkan dapat mengurangi resiko kecelakaan yang akan terjadi.
  1. Pengenalan Ketel Uap
Ketel uap adalah pesawat yang digunakan untuk memanaskan air menjadi uap.  Peralatan pesawat penguapan ialah suatu alat yang dihubungkan pada pesawat uap.
Sumber-sumber Bahaya dan Akibatnya:
  1. Mamometer tidak berfungsi dengan baik akan mengakibatkan ledakan.
  2. Safety valve tidak berfungsi mengakibatkan tertahannya tekana yang berlebihan.
  3. Gelas duga tidak berfungsi mengakibatkan jumlah air tidak terkontrol.
  4. Air pengisi ketel tidak berfungsi mengakibatkan terjadinya pembengkaan bejana karena tidak adanya transfer panas.
  5. Boiler tidak dilakukan blow down dapat menimbulkan scall
  6. Terjadi pemanasan lebih Karena kekelebihan produksi uap.
  7. Tidak berfungsinga pompa air pengisi ketel.
  8. Karena perubahan tidak sempurna.
  9. Karena boilernya sudah tua sehingga sudah tidak memenuhi syarat.
  10. Tidak teraturnya tekanan inspeksi sesuai peraturan yang berlaku.
  1. Pengetahuan Teknis Praktis Bejana Tekan
Bejana tekan adalah sesuatu utuk menabung fluida yang bertekanan.  Termasuk bejana tekan:
  • Bejan penampung
  • Bejana pengangkut
  • Botol baja
  • Pesawat pendingin
  • Reaktor
Alat perlengkapan dan alat pengaman
  • Alat perlengkapan adalah semua perlengkapan yang dipasang pada bejana tekan sesuau maksud dan tujuan.
  • Alat pengaman adalah suatu peralatan tang dapat digunakan bila tekanan dalam bejana melebihi batas maksimum yang dibutuhkan.
  • Plat nama adalah identitas lengkap yang berkaitan dengan bejana dan ditempel pada dinding bejana.
Gas Bertekanan
Pengelompokan gas bertekanan menurut sifatnya:
  • Gas yang dapat mengurangi kadar zat asam adalah suatu gas yang dapat bereaksi kimiawi dengan bahan bakar lain.
  • Gas mudah terbakar adalah gas yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran 
Desain/Perencanaan
Dalam proses in harus diketahui terlebih dahulu tekanan yang di butuhkan guna memperhitungkan ktebalan bejana termasuk di dalamnya ketebalan karena korosi, serta temperature suhu yang dibutuhkan guna mempertahankan pada dinding bejana selama bejana dioperasionalkan.
Pemilihan bahan kontruksi terutama ditujukan untuk keperluan keselamatan kerja serta mendapatkan biaya yang murah dengan tidak terlepas dari pengaruh zat kimia.
Bejana tekan dibedakan menurut bentuk badan (stell), maupun bentuk front (tutup) atau headnya. Sedangkan kedudukannya dibedakan menurut sumbu atau garis sentralnya.
 Sumber Bahaya dan Akibat yang Dapat Ditimbulkan oleh Bejana Tekan
Kebakaran. Gas yang mudah terbakar yang dikemas dalam bejana tekan, bila tercampur dengan udara serta sumber panas dapat menimbulkan kebakaran atau ledakan.
Keracunan dan iritasi. Beberapa jenis gas tertentu mempunyai sifat-sifat beracun yang sangat membahayakan bagi makluk hidup karena dapat meracuni darah dalam tubuh melalui sistem pernapasan maupun jaringan tubuh lainya.
Pernapasan tercekik (Aspisia). Sejumlah gas tertentu yang tampaknya tidak berbahaya karena tidak beracun dan tidak dapat terbakar. tetapi dapat mengakibatkan kematian apabila gas tersebut telah memenuhi ruangan tertutup sehingga oksigen dalam ruangan tersebut tidak cukup lagi memenuhi kebutuhan pernapasan.
Peledakan. Semua jenis gas betekanan yang tersimpan di dalam botol baja maupun tangki gas mempunyai bahaya meledak karena ketidakmampuan kemasan dalam menahan tekanan gas yang ada didalamnya.
Terkena cairan sangat dingin (Crygenic). Apabila terkena cairan yang sangat dingin, maka cairan tersebur seketika akan menyerap panas tubuh yang terkena sehingga mengakibatkan luka seperti terkena luka bakar dan merusak jaringan tubuh, dan luka yang parah dapat menyebabkan kematian bila tidak mendapatkan pertolongan segera.
  1. Botol Baja atau Tabung Gas
  1. Identitas dengan pewarnaan
    • Kelompok gas penyebab tercekik berwarna Abu-abu
    • Kelompok gas mudah terbakar atau meledak berwarna Merah kecuali LPG dicat warna biru
    • Kelompok gas beracun berwarna Kuning Tua
    • Kelompok gas yang dapat menyengat berwarna Kuning Muda
    • Kelompok gas untuk keperluan kesehatan berwarna Putih
    • Kelompok gas campuran diberiwarna sesuai dengan jenis campuran
    • Zat asam dan gas-gas lain yang termasuk kelompok gas pengoksidasian berwarna Biru Muda
  • Identitas dengan huruf
Pada bagin botol baja diberi tulisan nama gas yang diisikan, dibuat huruf balok warna hitam
  • Identitas dengan label
Ukuran dan tulisan label disesuaikan dengan jenis, sifat, dan potensi bahaya serta kapasitas botol baja.
  • Identitas dengan plat nama atau tanda slagletter
Slagletter harus memberikan keterangan tentang:
  • Nama pemilk
  • Mana penbuat, nomor seri pembatan dan tahun pembeatan
  • Nama gas yang diisikan bukan symbol kimia
  • Berat botol baja tanta gas dan valve
  • Tekanan isis yang diijinkan
  • Berat maksimum gas yang diisikan jenis gas cair
  • Kapasitas tampung air
  • Tanda bahan pengisi bila jenis gas yang diisikan asetylene
  • Bulan dan tahun pada waktu uji tekan yang pertama
Instalansi Pipa
Instalansi pipa diberi warna yang berbeda menurut jenis fluida/gas yang mengalir di dalamnya.  Instalansi pipa juga diberi identitas dengan tanda-tanda sebagai berikut:
  • Nama fluida/gas yang mengalir di dalam pipa ditulis lengkap, bila memungkinkan ditulis pada rumus kimianya
  • Besarnya tekanan pada fluida/gas yang mengalir di dalam pipa ditulis dengan angka dan satuan tekanan
  • Arah aliran fluida/gas di dalam pipa ditulis dengan tanda panah dengan warna yang menyolok
Dasar Hukum
  1. UU Uap tahun 1930
  2. Peraturan Uap tahun 1930
  3. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
  4. Permen No. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan
  5. Permen No. 02/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru Las
  6. Permen No. 01/Men/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap
Ruang Lingkup
  1. Pertimbangan-pertimbangan Desain
  • Gambar konstruksi harus memenuhi syarat mempunyai skala yang cukup dan dapat dibaca dengan jelas
  • Data ukuran-ukuran pesawat serta bagian-bagiannya harus dituliskan secara jelas
  • Gambar bagian (detail) konstruksi penyambungan antara satu bagian ke bagian lain harus dicantumkan, sehingga bentuk sambungan dapat diketahui secara jelas
  • Pelaksanaan pembuatan pesawat uap harus memenuhi prosedur sesuai dengan standar yang jelas
  • Pelaksanaan pengujian pesawat uap harus memenuhi prosedur yang berlaku
Penempatan ketel uap
  • Ruang ketel uap adalah bukan suatu tempat khusus dimana di dalamnya tidak pasti untuk bekerja
  • Ketel uap harus ditempatkan dalam suatu ruangan atau bangunan tersendiri yang terpisah dari ruangan kerja bagian lainnya
  1. Penggolongan Bejana Uap
Perbedaan antara ketel uap dan bejana uap adalah pada fungsi dan  operasinya. Ketel uap adalah sebagai penghasil uap sedangkan bejana uap adalah sebagai penerima uap dalam kelangsungan suatu proses yang menggunakan instalansi uap.
  1. Pengoperasian Pesawat Uap
Agar pemeliharaan ketel uap dapat terlaksana dengan baik, maka perlu diadakan pendidikan dan latihan terhadap operator ketel uap, juru las untuk pesawat uap, yaitu :
  • Pendidikan operator ketel uap
  • Pendidikan dan latihan juru las
Pemeriksaan dan Pengujian
Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian serta Penerbitan Ijin Pesawat uap:
  1. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
  2. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan penerbitan ijin pemakaian
  3. Prosedur pemeriksaan dan pengujian
  4. Prosedur penerbitan ijin pemakaian pesawat uap
Pedoman Pelaksanaan dan Pengujian serta Penerbitan Pengesahan Pemakaian Bejana Tekan:
  1. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan oleh ahli K3 spesialis pesawat uap dan bejana tekan
  2. Persyaratan keselamatan kerja harus dipatuhi bagi suatu bejana tekan dan ketentuan teknis pelaksanaan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan pengujian serta penertiban pengesahan pemakaian bejana tekan, harus mentaati undang-undang dan pertauran yang berlaku.
KESIMPULAN
Semua persyaratan yang sudah ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan harus ditaati, mulai dari tahapan perencanaan, pengoperasian dan pengujian/pemeriksaan. Materi yang dibahas sudah cukup  untuk menambah wawasan dalam pelaksanaan pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan.
sumber:

https://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/resume-materi-3-pengawasan-k3-pesawat-uap-dan-bejana-tekan.doc

Minggu, 15 Oktober 2017

Kontak Kami


PT. GLOBAL TECH SARANA SUKSES


Jl.Industri Raya No.8C Kawasan Industri Jababeka Cikarang Selatan

Bekasi - Jawa Barat 17530

Telp : 021 8984 1140 Mobile : 0812 2668 2244

Email : ujiriksaglobaltech@yahoo.com

 


Tujuan Perusahaan

TUJUAN PERUSAHAAN

Riksa Uji ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Layak Pakai sebuah peralatan yang merupakan Asset Perusahaan dan membantu Perusahaan dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang akan mewujudkan Budaya K3 di Perusahaan, serta secara berkelanjutan akan patuh terhadap penerapan Undang-undang dan peraturan terkait lainnya, terutama dibidang keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku di Indonesia.

Latar Belakang

LATAR BELAKANG PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

Latar Belakang
• Penggunaan pesawat uap dan bejana tekan makin berkembang
• bahaya penggunaan pesawat uap dan bejana tekan -> peledakan
• Kwalitas dan kwantitas pegawai pengawas specialis pesawat uap dan bejana tekan terbatas
• Pengawasan terhadap pesawat uap dan bejana tekan belum optimal
• Banyak pesawat uap dari LN
• Penanganan bejana tekan atau botol baja tidak sesuai dengan syarat- syarat keselamatan kerja
• Di tempat kerja berdasarkan pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No:1 Tahun 1970 menggunakan pesawat uap dan bejana tekan
• Potensi bahaya dari pengoperasian pesawat uap dan bejana tekan :
– Semburan api
– Ar panas
– Gas
– Fluid

Uji Riksa Forklift

UJI RIKSA FORKLIFT

        Riksa Uji ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Laik Pakai sebuah peralatan yang merupakan Asset Perusahaan forklift dan membantu Perusahaan dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang akan mewujudkan Budaya K3 di Perusahaan, serta secara berkelanjutan akan patuh terhadap penerapan Undang-undang dan peraturan terkait lainnya, terutama dibidang keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku di Indonesia.

Metoda pendekatan dalam proses Riksa Uji diuraikan dalam fase‐fase berikut ini :

* Kriteria Teknis Jenis Riksa dan Uji (Tahapan)

1. Pemeriksaan Data/Verifikasi.
• Data Umum.
• Data Teknis.

2. Pemeriksaan Visual.
• Pemeriksaan Visual dengan Menggunakan Checklist.
• Dimensi Check.

3. Pemeriksaan NDT.
• Seluruh komponen utama atau komponen yang menerima beban atau komponen yang diragukan kekuatannya/kemampuannya.

4. Pengujian
• Dinamis (Running Test).
• Statis.

5. Pemeriksaan setelah pengujian.

6. Laporan.


Bidang Riksa Uji Lainnya :

-  Pesawat Uap, dan
-  Bejana Tekan

Info Lengkap Hubungi :
Telp : 021-8984-1140 Mobile : 081226682244
Email : ujiriksaglobaltech@yahoo.com

Selasa, 10 Oktober 2017

Sekilas Tentang Kami





Kami bermitra dengan pemerintah daerah dan pusat dalam pencegahan insiden di industri dan lingkungan lainnya

Hubungi : Telp : 0812266XXXXX Email : ujiriksaglobaltech@yahoo.com